HOME, Keluarga

Gejalanya Mirip Rabies, Ini Penyakit Distemper yang Menyerang Anjing Peliharaan

Gejalanya Mirip Rabies, Ini Penyakit Distemper yang Menyerang Anjing Peliharaan

MOMSMONEY.ID - Ada beberapa penyakit serius yang rentan menyerang anjing secara umum dan bisa berakibat fatal. Selain rabies, salah satu yang harus diwaspadai lainnya adalah penyakit distemper.

Distemper merupakan penyakit virus yang sangat menular pada anjing peliharaan dan hewan lain seperti musang, sigung, serta rakun. Namun, beberapa juga ditemukan pada hewan kucing. Dilansir dari VCA Hospitals, ini adalah penyakit multisistemik (mempengaruhi banyak organ) yang tidak dapat disembuhkan, seringkali fatal, mempengaruhi sistem pernapasan, gastrointestinal, dan sistem saraf pusat. Penyakit ini disebabkan oleh virus Paramyxovirus.

Baca Juga: Bolehkah Hewan Anjing Makan Kacang-Kacangan?

Penyakit ini datang bukan tanpa penyebab, tetapi tersebar melalui kontak langsung antara anjing yang rentan dengan anjing yang menunjukkan gejala. Ketika anjing dengan distemper batuk atau bersin, ini dapat menularkan virus kepada hewan lainnya. Virus ini juga dapat ditularkan melalui kotoran, urin, darah, air liur, makanan, mangkuk, dan peralatan makanan lain yang digunakan bersama. Sementara kasus distemper pada anak anjing, mungkin ditularkan oleh induk lewat plasentanya.

Penyakit ini memiliki beberapa variasi gejala. Awalnya, anjing yang terinfeksi akan mengeluarkan cairan seperti nanah dari mata mereka. Kemudian, akan mengalami demam yang disertai dengan batuk, secret hidung, lesu, muntah, dan kehilangan nafsu makan.

Virus kemudian menyerang sistem saraf. Anjing akan menunjukkan perilaku aneh seperti berputar-putar, memiringkan kepala, otot berkedut, kejang, dan air liur berlebih. Kasus yang lebih serius akan membuat sebagian tubuh anjing menjadi lumpuh. Bila dilihat, gejala ini cukup serupa dengan penyakit rabies. Akan tetapi, anjing tidak bersikap agresif.

Baca Juga: Berasal dari Indonesia, Ini Informasi Tentang Ras Anjing Kintamanii

Kasus distemper pada anjing ini dapat terjadi sepanjang tahun dan tahan terhadap semua musim. Distemper akan meningkat pada saat musim dingin atau hujan. Namun, Anda dapat melakukan pencegahan penyakit distemper pada anjing, yakni memberikan vaksin kepada anjing. Pastikan anjing mendapatkan rangkaian vaksin yang lengkap dan mutakhir, serta tetap perbarui vaksinasi distemper sepanjang hidup anjing.

Jika pada akhirnya anjing peliharaan menderita gejala distemper, segera bawa ke rumah sakit hewan untuk mendapat diagnosis dokter dan penanganan segera. Dokter hewan biasanya mendiagnosis distemper melalui kombinasi tanda klinis dan tes diagnostik, atau melalui nekropsi postmortem. Dokter akan mengobati gejala-gejalanya dan menyarankan agar anjing dirawat di rumah sakit dan dikarantina untuk mencegah penyebaran infeksi.

Dilansir dari AKC.org, tingkat kelangsungan hidup dan lamanya infeksi bergantung pada jenis virus dan kekuatan sistem kekebalan anjing. Beberapa kasus dapat diselesaikan selama 10 hari. Kasus lain akan menunjukkan gejala neurologis selama berminggu-minggu dan bahkan berbulan-bulan setelahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News